Menyusun skripsi tentu bukan pekerjaan mudah. Selain harus memahami topik yang diteliti, mahasiswa juga dituntut memperkuat argumen dengan referensi ilmiah secara kredibel. Referensi ini umumnya bersumber dari jurnal, makalah, atau prosiding ilmiah yang sudah terpublikasi. Sayangnya, mencari jurnal relevan sering kali menjadi tantangan. Beruntung kini hadir AI untuk cari jurnal referensi yang sangat membantu.
Mengenal AI untuk Cari Jurnal Referensi
Kecerdasan buatan atau AI dalam dunia akademik kini telah berkembang pesat. Salah satu penerapannya adalah membantu proses pencarian jurnal ilmiah untuk kebutuhan riset, skripsi, tesis, maupun publikasi.
AI bekerja dengan mengintegrasikan kemampuan pencarian data, pemrosesan bahasa alami dan analisis konteks. Sehingga mampu menelusuri ribuan hingga jutaan publikasi ilmiah dalam hitungan detik.
Dengan bantuan AI, mahasiswa tidak perlu lagi membuka banyak tab, mencari jurnal secara manual, atau bingung menentukan mana referensi yang benar-benar relevan.
Beberapa platform bahkan memungkinkan pengguna untuk mengetikkan pertanyaan, bukan hanya kata kunci. Lalu sistem akan mencarikan publikasi ilmiah sesuai dengan konteks tersebut.Inilah 5 rekomendasi alat bantu AI dalam cari referensi jurnal
1. Consensus
Opsi pertama adalah Consensus yang merupakan platform AI khusus untuk membantu pengguna menemukan publikasi ilmiah secara efisien. Memiliki database lebih dari 200 juta publikasi, termasuk jurnal, makalah dan prosiding ilmiah. Menjadikan Consensus solusi cepat menemukan referensi berkualitas.
Cara penggunaannya cukup mudah. Pengguna hanya perlu mengetikkan kata kunci seperti di mesin pencari biasa. Bedanya, hasil pencarian di Consensus langsung mengarah pada publikasi ilmiah yang relevan.
Selain membaca abstraknya, pengguna juga bisa mengakses isi lengkapnya, menyimpan, membagikan, hingga melakukan sitasi otomatis. Hanya saja Consensus bersifat berbayar. Tetapi tetap menyediakan versi trial gratis dengan batasan tertentu.
2. Scite
Berikutnya ada Scite yang tak kalah populer di kalangan akademisi. Sama seperti Consensus, Scite memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menelusuri referensi ilmiah berdasarkan kata kunci. Namun, Scite juga menawarkan fitur unggulan seperti pencarian berdasarkan pertanyaan atau input berupa cuplikan teks.
Menariknya, pengguna bisa menyalin bagian dari jurnal. Kemudian memasukkannya ke kolom pencarian Scite untuk mendapatkan jurnal lain yang relevan. Sistem AI-nya akan mencocokkan konteks dan merekomendasikan referensi ilmiah yang sesuai.
Selain itu, pengguna baru bisa menikmati akun trial selama beberapa hari sebelum memilih untuk berlangganan. Scite juga sangat membantu dalam mengecek apakah suatu kutipan didukung, dibantah, atau hanya disebutkan dalam jurnal lain.
3. Research Rabbit
Platform Research Rabbit sering dijuluki sebagai “Spotify-nya referensi ilmiah”. Hal ini karena tampilan antarmukanya menyerupai platform musik dan memberikan pengalaman personalisasi dalam pencarian jurnal.
Dalam aplikasi AI untuk cari jurnal referensi ini, pengguna bisa membuat koleksi pribadi, menyimpan hasil pencarian, hingga menelusuri sumber. Ini memungkinkan pengguna memahami perkembangan topik secara menyeluruh. Ketika menemukan satu referensi yang tepat, Research Rabbit akan menyarankan referensi lain secara berkaitan. Membentuk semacam peta jaringan literatur ilmiah.
4. Open Knowledge Maps
Bagi yang mencari referensi berbasis visual, Open Knowledge Maps bisa menjadi pilihan menarik. Platform ini menampilkan hasil pencarian dalam bentuk peta konsep (knowledge map) yang membagi ke dalam kategori topik. Hal yang dapat membantu pengguna menavigasi bidang penelitian luas dengan lebih mudah.
Sistem kerjanya mirip mesin pencari biasa. Namun, pengguna bisa memilih antara dua sumber utama. Termasuk BASE untuk bidang umum dan PubMed khusus jurnal medis. Dengan begitu, hasil pencarian lebih terfokus serta sesuai dengan disiplin ilmu yang dibutuhkan.
5. Open Read
Terakhir, ada Open Read yang juga mengandalkan teknologi AI untuk menelusuri jurnal referensi ilmiah. Tampilannya sederhana, seperti mesin pencari umum. Namun hasil pencariannya tersaji dalam bentuk daftar judul yang ketika pengguna klik akan menampilkan ringkasan konten.
Fitur unggulan dari Open Read adalah kemampuannya menampilkan penjelasan atau highlight dari isi jurnal. Bukan hanya abstraknya. Ini sangat membantu untuk menilai apakah jurnal tersebut relevan sebelum mengunduhnya.
Beberapa hasil pencarian bisa langsung diunduh melalui link DOI ke sumber aslinya. Namun, seperti pengalaman pengguna dalam video @soyalaaroiba1367, banyak fitur hanya bisa diakses setelah login menggunakan akun email. Setelah login, akses referensi menjadi lebih luas dan biasanya tidak berbayar.
Menghadapi tantangan mencari referensi ilmiah saat menyusun skripsi kini bisa diatasi dengan bantuan teknologi AI. Dengan platform-platform AI untuk cari jurnal referensi di atas, mahasiswa bisa membuat skripsi dengan lebih cepat, akurat dan efisien.